Kondisi henti jantung mungkin sudah tak asing lagi bagi banyak orang. Kondisi ini terjadi karena fungsi jantung berhenti secara tiba-tiba. Meski tak terjadi pada banyak orang, namun orang-orang dengan kondisi jantung yang tidak baik seperti mengidap penyakit jantung memiliki risiko yang tinggi terhadap kondisi ini.

Kematian bisa saja terjadi jika kondisi henti jantung tidak ditangani dengan cepat. PT. Kurnia Teknologi Indonesia yang menjual alat AED defibrillator resmi pasti banyak dicari oleh mereka yang membutuhkannya. Kasus henti jantung mendadak memang berakibat fatal jika pertolongan pertama tak dilakukan. Bagi orang-orang yang sedang berada di dekat seseorang yang mengalami henti jantung, maka kompresi dada harus terus dilakukan sampai ambulans tiba dan tim medis mengambil alih.

Ada beberapa langkah pertolongan pertama yang perlu dilakukan untuk orang-orang yang mengalami kondisi henting jantung, seperti misalnya:

  1. Lihat kondisi sekeliling
    Sebelum menolong korban, cek lingkungan sekitar apakah aman untuk Anda maupun orang lain. Jika di dekat korban ada sumber bahaya seperti kabel listrik yang menjuntai, percikan api dan yang lainnya maka sebisa mungkin jaga jarak dengan korban.
  2. Cek tingkat kesadaran korban
    Jika tingkat kesadaran korban menurun, maka cobalah untuk menepuk bahunya. Jika korban tidak merespons, telponlah ambulans, mengambilkan kotak P3K bila memungkinkan dan alat Automated External Defibilator (AED).
  3. Atur posisi kepala korban
    Sambil menunggu bantuan yang dipanggil datang ke lokasi, cobalah untuk mengatur posisi kepala korban. Tengadahkan kepala korban, lalu periksa bagian dalam mulutnya, jika terlihat ada benda yang menyumbat saluran napas korban, maka ambil segera benda tersebut. Namun, jangan terlalu lama berada dalam tahap ini, segeralah lakukan tahap berikutnya.
  4. Periksa nadi korban
    Periksakan nadi korban dengan menggunakan jari Anda. Raba nadi yang ada di leher kanan dan kiri, lakukanlah selama 5 detik. Jika Anda tidak menemuakn detak nadi korban maka lakukan tahap berikutnya.
  5. Gunakan alat AED
    Buka baju korban, hidupkan alat AED, tempelkan elektrode pads sesuai petunjuk alat AED, sistem pada alat AED akan menganalisis apakah korban membutuhkan kejutan listrik (shock) atau hanya membutuhkan pompa jantung, yang dikenal dalam dunia medis sebagai resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR).
  6. Lakukan pompa jantung
    Lakukanlah dengan hati-hati dan konsisten sesuai petunjuk dari alat AED. Berikan pompa jantung sebanyak 30 kali di pertengahan dada dan atur kecepatannya sebanyak 100-120 kali per menit. Setelah melakukan langkah ini, maka buka jalan napas dengan metode head tilt – chin lift. Tahap ini hanya bisa dihentikan saat korban memberikan respon, saat penolong tak mampu lagi memberikan pertolongan atau ketika tim medis sudah datang.

Sebab jantung adalah organ penting yang memberikan dampak pada organ penting lainnya, maka pertolongan pertama pada korban henti jantung harus diketahui dengan baik. Tindakan yang tepat terhadap korban henti jantung bisa menyelamatkan nyawanya.