Authorized Distributor ZOLL AED
  • Contact Us
  • 021 658 38222

 

 
  • FAQ ZOLL AED
  • FAQ SMART UV

FAQ ZOLL AED

  • Perusahaan apakah PT. Kurnia Teknologi Indonesia?
     
    PT. Kurnia Teknologi Indonesia merupakan salah satu distributor resmi Automated External Defibrillator (AED) dengan brand ZOLL di Jakarta, Indonesia yang berdiri sejak tahun 2019. Induk perusahaan kami PT. Kurnia Safety Supplies (KSS) sudah berpengalaman selama 17 tahun sebagai distributor terdepan produk alat keselamatan dan kesehatan kerja (occupational health and safety) yang berkualitas sejak tahun 2003 yang melayani berbagai perusahaan kecil, menengah, besar hingga multinasional yang ada di Jakarta hingga seluruh wilayah Indonesia. Anak perusahaan KSS yakni, PT. Kurnia Teknologi Indonesiadikhususkan sebagai penyedia alat AED yang berkualitas.Dengan banyaknya kasus henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) yang terjadi di keseharian masyarakat yang berdasarkan data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) yakni 300.000 hingga 350.000 kasus setiap tahunnya, maka kami berkomitmen menjadi distributor resmi untuk melengkapi semua kebutuhan Automated External Defibrillator (AED) Anda.
  • Apa itu henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest)?
     
    Kondisi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba yang ditandai dengan hilangnya kesadaran dan henti nafas. Kondisi ini terjadi dikarenakan terdapat gangguan listrik di jantung yang mengakibatkan pompa jantung terhenti sehingga aliran darah ke seluruh tubuh juga terhenti.
  • Tindakan apa yang harus dilakukan ketika melihat seseorang mengalami henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest)?

    Pihak penolong (bystanders) memastikan tidak adanya denyut nadi dan nafas pada korban, setelah itu mengambil alat Automated External Defibrillator (AED) dan melakukan tindakan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau dikenal juga dengan resusitasi jantung paru (RJP) pada korban, dan pemberian shock listrik berdasarkan rekomendasi dari alat AED.

  • Apakah kasus henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) banyak terjadi di Indonesia?
     
    Berdasarkan data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), angka kejadian henti jantung mendadak berkisar antara 300.000 hingga 350.000 insiden per tahun.
  • Apa perbedaan antara henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) dengan serangan jantung (heart attack)?
     
    Kadangkala masyarakat umum sulit membedakan antara keduanya. Serangan jantung (heart attack) terjadi dikarenakan adanya arteri yang tersumbat sehingga aliran darah terhambat atau terblokade. Hal ini biasanya disebabkan oleh penumpukan plak di arteri atau rupturnya plak tersebut sehingga menyumbat aliran darah. Gejala umum yang dirasakan oleh pasien yang mengalami serangan jantung berupa nyeri dada dan lengan, pusing, mual dan mengalami kelemahan.

    Sedangkan henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) terjadi dikarenakan malfungsi sistem kelistrikan di jantung yang menyebabkan berhentinya aliran darah ke seluruh tubuh, terutama organ vital yakni otak. Tidak seperti serangan jantung, biasanya henti jantung mendadak terjadi tanpa adanya tanda dan gejala sebelumnya serta pasien mengalami ketidaksadaran.

     
  • Apa itu AED?

    Kata AED merupakan akronim yang memiliki kepanjangan Automated External Defibrillator. Alat AED merupakan perangkat portable yang dapat menganalisa dan mendeteksi cardiac aritmia pada henti jantung mendadak melalui elektroda pads dan bisa mengalirkan kejutan listrik/shock ketika jantung berhenti berdetak sehingga irama jantung kembali normal. Proses ini dikenal dengan defibrilasi.

    Kesempatan bertahan hidup saat kejadian henti jantung mendadak berkurang 8-10% setiap menit yang terlewati tanpa dilakukukannya tindakan resusitasi jantung paru (cardiopulmonary resuscitation) yang adekuat dan pemberian shock menggunakan perangkat AED.

  • Bagaimana cara menggunakan AED?
     

    Dikarenakan perangkat Automated External Defibrillator (AED) diproduksi oleh berbagai perusahaan yang berbeda dengan merk/brand yang berbeda pula, terdapat beberapa perbedaan dalam mengoperasikannnya. Namun secara umum, terdapat persamaan utama yakni menekan tombol ON, dan mengikuti pentunjuk teks dan audio yang terdengar dari perangkat AED.

    Alat AED akan menganalisa dan menentukan apakah korban henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) membutuhkan kejutan listrik/shock atau tidak, apabila diperintahkan oleh perangkat AED, operator/penolong (bystanders) bisa menekan tombol SHOCK, namun apabila dari hasil analisa tidak diperlukan shock, maka tindakan resusitasi jantung paru (RJP) atau dikenal juga dengan cardiopulmonary resuscitation (CPR) perlu dilakukan.

  • Mengapa saya membutuhkan alat AED?
     
    Alat AED adalah salah satu aset berharga yang bisa dimiliki perusahaaan dan berbagai institusi lainnya untuk menyelamatkan nyawa karyawan atau anggota institusi yang mengalami kejadian henti jantung mendadak, dikarenakan mereka semua adalah aset yang sangat berharga untuk suatu institusi.

    Berbagai regulasi pemerintah juga telah mewajibkan institusi publik atau swasta dan berbagai sarana olahraga untuk memiliki perangkat AED dikarenakan kejadian ini bisa terjadi kapan saja dan dimana saja tanpa mengenal waktu, tempat dan status sosial.

    Waktu tunggu tenaga kesehatan seperti paramedik saat kejadian juga berpengaruh terhadap survival rate pasien, dikarenakan lalu lintas yang macet dan jauh dari lokasi, sedangkan golden time untuk korban henti jantung mendadak adalah sekitar 10 menit. Siapapun yang sudah terlatih dalam melakukan RJP/CPR dan memahami cara penggunaan AED dapat memberikan pertolongan langsung sembari menunggu tenaga kesehatan.
  • Tempat apa saja yang membutuhkan alat AED?
     
    Alat AED wajib dimiliki oleh perkantoran pemerintah atau swasta, pabrik, institusi pendidikan, hotel dan sarana rekreasi, tempat olahraga, fitness center dan stadium olahraga, industri pertambangan dan pengeboran minyak-gas bumi, serta sarana publik seperti bandara, pelabuhan dan stasiun kereta serta berbagai sarana publik lainnya.
  • Dapatkah AED digunakan pada anak-anak atau balita?
     
    Kejadian henti jantung mendadak bisa mengenai siapa saja tanpa pandang bulu termasuk anak-anak atau balita. Oleh karena itu sarana pendidikan usia dini seperti Taman Kanak-Kanak (TK)/Raudhatul Athfal (RA) hingga Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)/SDIT wajib memiliki alat AED.

    Alat AED yang dilengkapi dengan elektroda pads khusus anak-anak dapat mengalirkan energi listrik shock yang sesuai dengan usia dan berat badan korban, khususnya untuk anak di bawah 8 tahun dan/atau berat badan sekitar 25 kilogram.

    Apabila elektroda pads khusus anak-anak tidak tersedia, maka elektroda pads dewasa bisa digunakan dengan menurunkan energi listrik shock sesuai dengan aturan yang berlaku pada masing-masing perangkat AED.
  • Siapakah yang dapat memberikan pertolongan RJP/CPR dan menggunakan perangkat AED?
     
    Siapapun yang melihat kejadian henti jantung mendadak, dan pernah mendapatkan pelatihan dasar untuk resusitasi jantung paru (RJP) atau cardiopulmonary resuscitation (CPR) dan mengerti cara menggunakan perangkat AED.
  • Dimana saya dapat meletakkan alat AED?
     
    Alat AED dapat diletakkan di tempat yang aman serta mudah di jangkau.
  • Apakah AED dapat menyelamatkan nyawa setiap orang yang mengalami henti jantung mendadak?
     
    Tidak, namun dapat meningkatkan harapan hidup pasien dari 5% menuju 50%. Persentase harapan hidup pasien bisa semakin meningkat dengan melakukan tindakan CPR yang tepat dan pemberian kejut listrik pada jantung apabila disarankan oleh alat AED.
  • Berapa kali elektroda pads bisa digunakan pada alat AED?
     
    Elektroda pads hanya bisa digunakan sekali saja setelah digunakan pada pasien (disposable) henti jantung.
  • Mengapa elektroda pads bisa mengalami kadaluarsa?
     
    Elektroda pads memiliki gel berbahan dasar air yang dapat merekatkan permukaannya dengan kulit dada pasien. Elektroda pads ini akan terpapar berbagai suhu dan kelembaban dalam waktu lama yang mengurangi keefektifan dalam mengalirkan kejutan listrik/shock. Elektroda pads memiliki masa simpan sekitar 2 hingga 5 tahun tergantung merk/brand elektroda pads tersebut.
  • Apakah saya harus membiarkan baterai AED terinstal pada perangkatnya?
     
    Tentu saja, baterai harus tetap terpasang pada alat AED, tanpa adanya baterai maka alat AED tidak bisa melakukan uji fungsi otomatis setiap harinya atau per minggu dan per bulan. Baterai hanya bisa dilepas ketika pergantian baterai dikarenakan kapasitasnya sudah menurun.
  • Bagaimana cara saya mengorder alat AED di PT. Kurnia Teknologi Indonesia?

    Untuk meminta penawaran harga (quotation) Automated External Defibrillator (AED) dengan brand ZOLL, silahkan menghubungi kami PT. Kurnia Teknologi Indonesia (KTI) via email di info@kurniateknologi.com, hubungi kami via telpon 021-658-38222 Ext 203 (Pak Ady), WhatsApp 0811-8111-703 (Pak Ady) atau isi pertanyaan Anda melalui link berikut ini: https://www.kurniateknologi.com/hubungi-kami/

  • Bagaimana cara saya membayar alat AED yang sudah saya pesan?
     
    Kami menerima pembayaran via transfer bank yang akan kami tentukan bank dan nomer rekeningnya pada email yang akan kami kirimkan ke calon konsumen.
  • Ketika alat AED yang sudah saya pesan tiba, apakah bisa langsung digunakan?
     
    Anda bisa langsung menggunakan alat AED tersebut dengan sebelumnya melakukan instalasi mandiri dengan memasang baterai yang tersedia atau mengaktifkan perangkat. Jangan lupa membaca buku petunjuk/manual yang tersedia pada kotak pengiriman.
  • Apakah alat AED yang saya miliki memiliki garansi?
     
    Perangkat ZOLL AED yang Anda beli memiliki garansi 5 tahun + 2 tahun (registrasi online) sehingga memiliki total garansi 7 tahun. Untuk elektroda pads ZOLL CPR D Padz memiliki usia simpan selama 5 tahun, sedangkan elektroda pads ZOLL Pedi Pads II memiliki usia simpan 2 tahun.
  • Apakah saya membutuhkan kotak/lemari AED?
     
    Apabila alat AED Anda berada di satu titik dalam jangka waktu yang lama dan tidak dipindah-pindahkan, maka Anda membutuhkan kotak penyimpanan/lemari AED. Namun, apabila perangkat AED tersebut akan Anda gunakan untuk mobile, sering dibawa berpergian, maka Anda cukup memiliki tas AED untuk membawa AED tersebut.
     

FAQ SMART UV

  • Apa itu SMART UV?
     
    SMART UV merupakan lampu Ultraviolet C (UV-C) Germicidal yang menggunakan discharge tube merkuri bertekanan rendah dengan menggunakan kaca quartz bening yang berkualitas. Hal tersebut menghasilkan sinar ultraviolet yang memiliki panjang gelombang 253 nm tanpa menghasilkan gas ozon (O3).
    Sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 253 nm terbukti mampu menghancurkan bakteri, virus dan jamur dengan merusak struktur DNA atau RNA sel. Hasil laporan terbaru menyebutkan bahwa sinar ultraviolet 253 nm dapat membunuh atau paling tidak membatasi aktivitas dari virus corona (SARS Cov, MERS Cov dan jenis virus corona terbaru/novel coronavirus COVID-19).
     
  • Apakah itu sinar ultraviolet?
     

    SMART UV bermanfaat untuk membunuh atau menonaktifkan bakteri, virus, jamur dan tungau di permukaan benda serta udara di ruangan dengan menggunakan Ultraviolet C (UV-C) yang memiliki panjang gelombang 253 nm sehingga mampu manghancurkan asam nukleat DNA atau RNA mikroorganisme sehingga tidak bisa bereplikasi dan mengalami kematian.

    Penggunaan lampu Ultraviolet C (UV-C) untuk mendisinfeksi berbagai peralatan sudah dipraktikkan sejak lama yakni sejak abad ke-20, terutama penggunaan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit. SMART UV dirancang untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti di area rumah, perkantoran, sekolah, kantin, pabrik, toko hewan dan berbagai area lainnya.

  • Apakah sinar ultraviolet memiliki jenis yang berbeda?
     

    Spektrum radiasi ultraviolet dikelompokkan menjadi 8 berdasarkan standar ISO 21348:

    Ultraviolet A (UV-A) : Memiliki panjang gelombang 400-315 nm, tidak diserap oleh lapisan ozon di atmosfer hingga sebagian besar yakni 95% lolos hingga permukaan bumi, UV-A mampu menembus lapisan kulit epidermis dan menyebabkan penuaan kulit. Beberapa tanda yang muncul, yakni keriput dan noda hitam. Produk lampu UV-A yang dibuat oleh industri biasanya dikenal dengan blacklight yang biasanya kita temukan sebagai lampu untuk membuat kulit lebih coklat (tanning lamp).

    Ultraviolet B (UV-B) : Memiliki panjang gelombang 315-280 nm, sebagian besar diserap oleh lapisan ozon di atmosfer dan hanya sebagian kecil yang mencapai permukaan bumi. UV-B hanya mampu mengenai permukaan kulit epidermis, UV-B memiliki manfaat kesehatan ketika tubuh mendapat asupan cahaya yang cukup ketika berjemur sekitar 5-15 menit dengan mendorong produksi vitamin D di dalam tubuh, namun apabila mendapat paparan yang berlebihan bisa menyebabkan kulit terbakar.

    Ultraviolet C (UV-C) : Memiliki panjang gelombang 280-100 nm, lampu jenis ini banyak di produksi dalam skala industri sebagai lampu pembunuh atau penonaktif bakteri, virus dan jamur (germicidal) dengan merusak struktur DNA atau RNA mikroorganisme tersebut. SMART UV merupakan salah satu lampu ultraviolet C (UV-C) dengan panjang gelombang 253 nm yang memiliki kemampuan mambunuh dan menonaktifkan bakteri, virus, jamur serta tungau tanpa menghasilkan efek gas ozon.

    Terdapat jenis lainnya yakni near ultraviolet (NUV) 400-300 nm; middle ultraviolet (MUV) 300-200 nm; far ultraviolet (FUV) 200-121 nm; vacuum ultraviolet (VUV) 200-10 nm dan extreme ultraviolet (EUV) 121-10 nm. Berbagai kelompok ultraviolet ini berada di luar angkasa dan tidak menembus permukaan bumi.

  • Apa saja manfaat menggunakan SMART UV?
     

    SMART UV bermanfaat untuk membunuh atau menonaktifkan bakteri, virus, jamur dan tungau di permukaan benda serta udara di ruangan dengan menggunakan Ultraviolet C (UV-C) yang memiliki panjang gelombang 253 nm sehingga mampu manghancurkan asam nukleat DNA atau RNA mikroorganisme sehingga tidak bisa bereplikasi dan mengalami kematian.

    Penggunaan lampu Ultraviolet C (UV-C) untuk mendisinfeksi berbagai peralatan sudah dipraktikkan sejak lama yakni sejak abad ke-20, terutama penggunaan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit. SMART UV dirancang untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti di area rumah, perkantoran, sekolah, kantin, pabrik, toko hewan dan berbagai area lainnya.

  • Apakah terdapat hasil pengujian terhadap keefektifan SMART UV dalam membunuh atau menonaktifkan mikroorganisme?
     

    Berdasarkan tes rate sterilisasi yang dilakukan oleh Gmicro Testing sesuai dengan standar China National Accreditation Service for Conformity Assessment berikut hasil tes mikrobiologi menggunakan SMART UV:

      • Escherichia colli 99,42%

      • Staphylococcus aureus 99,42%

      • Candida albican 99,09%

      • Aspergillus niger 97,73%

      • Mucor mucedo 88,00%

      • Penicillium citrinum 99,15%

  • Apakah SMART UV dapat membunuh coronavirus?
     

    Terdapat berbagai spesies coronavirus yang dapat menyebabkan sakit pada manusia baik ringan maupun berat.

    Jenis spesies coronavirus yang diketahui dapat menyebabkan gejala klinis ringan pada manusia adalah:

      • Human Coronavirus OC43 (HCoV-OC43)

      • Human Coronavirus HKU1 (HCoV-HKU1)

      • Human Coronavirus 229E (HCoV-229E)

      • Human Coronavirus NL63 (HCoV-NL63)


    Jenis spesies coronavirus yang dapat menyebakan gejala klinis berat pada manusia adalah:

      • Middle East Respiratory Syndrome Related Coronavirus (MERS-CoV)

      • Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV)

      • Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit COVID-19


    Sinar Ultraviolet C (UV-C) terbukti secara ilmiah mampu membunuh atau menonaktifkan berbagai spesies coronavirus termasuk jenis Novel Coronavirus 2019 yang menyebabkan penyakit COVID-19. Penyakit ini pertama kali merebak di Wuhan, Cina hingga menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi. Berikut hasil penelitian tentang keefektifan sinar Ultraviolet C (UV-C) dalam membunuh coronavirus serta berbagai jenis bakteri, virus dan jamur lainnya:

    Ultraviolet Germicidal Irradiation: Possible Method for Respirator Disinfection to Facilitate Reuse during COVID-19 Pandemic – Journal of the American Academy of Dermatology – 1 April 2020 – https://bit.ly/3e5GFbR

    Inactivation of Three Emerging Viruses: Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus, Crimean Congo Haemorrhagic Fever Virus and Nipah Virus in Platelet Concentrates by Ultraviolet C Light and in Plasma by Methylene Blue Plus Visible Light – The International Journal of Transfusion Medicine – 12 January 2020 – https://bit.ly/3bX0SyO

    Response and Operating Room Preparation for the COVID-19 Outbreak: A Perspective from the National Heart Centre Singapore – Journal of the Cardiothoracic and Vascular Anesthesia – 29 March 2020 – https://bit.ly/34kxQGY

    Disinfection Effect of Short-wave Ultraviolet Radiation (UV-C) on African Swine Fever Virus in Water – Journal of Infection – 20 February 2020 – https://bit.ly/2UQ65CP

    Review of the Efficacy of UVC for Surface Decontamination – Journal of Nature and Science of Medicine – 25 August 2019 – https://bit.ly/2Rj7Tlv

    UVC LED Irradiation Effectively Inactivates Aerosolized Viruses, Bacteria, and Fungi in a Chamber-Type Air Disinfection System – Journal of Applied and Environmental Microbiology (American Society of Microbiology) – 17 August 2018 – https://bit.ly/2Xiu7rG

    Inactivation of Ebola Virus and Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus in Platelet Concentrates and Plasma by Ultraviolet C Light and Methylene Blue Plus Visible Light – The Journal of AABB Transfusion – 6 May 2018 – https://bit.ly/3dYQfxg

    Inactivation of the Coronavirus that Induces Severe Acute Respiratory Syndrome SARS-CoV – Journal of Virological Methods – 1 October 2004 – https://bit.ly/2RkhDMo

  • Bagaimana cara menggunakan SMART UV?
     

    Metode 1

    • Tekan tombol start/ON pada kabel lampu, perangkat SMART UV akan menyala dan akan mulai melakukan proses disinfeksi.

    • Tinggalkan ruangan dengan segera setelah lampu menyala tidak lebih dari 30 detik.

    • Setelah proses disinfeksi yang diinginkan tercapai, tekan tombol OFF pada remote control.

    • Rekomendasi untuk ukuran ruangan sebesar 10 m2 membutuhkan durasi disinfeksi selama 10 menit, ruangan yang lebih besar seperti yang berukuran 30 m2 direkomendasikan selama 30 menit. SMART UV mampu menjangkau hingga 60 m2.

    • Buka jendela, pintu atau sistem ventilasi selama 5 menit untuk menghilangkan bau hasil oksidasi dan kerusakan DNA & RNA mikroorganisme (pyrimidine dimer formations) yang ada di ruangan.

    Metode 2

    • Tekan tombol start/ON pada kabel lampu, perangkat SMART UV akan menyala.

    • Tekan tombol OFF pada remote control, perangkat SMART UV akan mati.

    • Bersiap untuk meninggalkan ruangan.

    • Tekan tombol ON pada remote control.

    • Pilih durasi proses disinfeksi pada remote control yakni 15 menit, 30 menit, 60 menit.

    • Rekomendasi untuk ukuran ruangan sebesar 10 m2 membutuhkan durasi disinfeksi selama 10 menit, ruangan yang lebih besar seperti yang berukuran 30 m2 direkomendasikan selama 30 menit. SMART UV mampu menjangkau hingga 60 m2.

    • Lampu akan otomatis mati sesuai durasi waktu yang telah dipilih di remote control.

    • Buka jendela, pintu atau sistem ventilasi selama 5 menit untuk menghilangkan bau hasil oksidasi dan kerusakan DNA & RNA mikroorganisme (pyrimidine dimer formations) yang ada di ruangan.

  • Bagaimana cara mengorder SMART UV di PT. Kurnia Teknologi Indonesia?
     

    Untuk meminta penawaran harga (quotation) SMART UV Germicidal Table Light, silahkan menghubungi kami PT. Kurnia Teknologi Indonesia via email di info@kurniateknologi.com, hubungi kami via telpon 021-658-38222 Ext 203 (Pak Ady), WhatsApp 0811-8111-703 (Pak Ady), Instagram @smartuvindonesia atau isi pertanyaan Anda melalui link berikut ini: https://www.kurniateknologi.com/contact/

  • Bagaimana cara membayar SMART UV yang saya pesan?
     

    Kami menerima pembayaran via transfer bank yang akan kami tentukan bank dan nomer rekeningnya pada email yang akan kami kirimkan ke calon konsumen.

  • Apakah SMART UV memiliki masa garansi?
     

    SMART UV yang Anda beli mendapatkan masa garansi selama 6 bulan sejak tanggal pembelian. Syarat dan Ketentuan Garansi:

    • Garansi berlaku untuk kerusakan yang disebabkan oleh kesalahan produksi. Garansi tidak berlaku untuk kerusakan akibat kesalahan pemakaian, keausan atau kondisi di lapangan.

    • Garansi tidak berlaku apabila produk telah dibongkar atau diperbaiki oleh pihak lain yang bukan dari PT. Kurnia Teknologi Indonesia.